Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan paparan sinar ultraviolet yang tinggi. Paparan sinar UV dalam waktu lama dapat memicu terbentuknya radikal bebas di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kerusakan mulai dari tingkat sel, jaringan, hingga organ. Radikal bebas merupakan pencetus terjadinya stres oksidatif yang menyebabkan penuaan dini. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan oksidatif yang berperan dalam proses penuaan serta menyebabkan penyakit degeneratif yang tampak pada kulit, sehingga suatu substansi untuk menetralkan radikal bebas yaitu antioksidan. Kulit buah rambutan terbukti memiliki aktivitas antioksidan, karena memiliki nilai IC50 <50 ppm. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi sediaan masker clay ekstrak etil asetat kulit buah rambutan yang stabil dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan masker clay dalam empat formula yaitu masing- masing dengan konsentrasi ekstrak etil asetat kulit buah rambutan 0,5% (F1), 1% (F2), 2% (F3), dan tanpa ekstrak (F0). Evaluasi terhadap sediaan masker clay meliputi organoleptis, pengukuran pH, homogenitas, stabilitas, kecepatan mengering, uji iritasi, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji aktivitas antioksidan sediaan. Pengujian dilakukan setiap minggu selama 8 minggu dan pengukuran aktivitas antioksidan sediaan dilakukan pada minggu pertama dan minggu kedelapan penyimpanan. Data evaluasi fisik dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel, penentuan persen inhibisi (% inhibisi) dan penentuan nilai IC50. Hasil menunjukkan bahwa formula masker clay secara fisik sudah memenuhi persyaratan kecuali pH dari formula 3. Dan untuk hasil aktivitas antioksidan sediaan masker clay 2% (F3) mempunyai aktivitas antioksidan yang paling baik dengan nilai IC50 9,412284 ppm pada minggu pertama dan 25,26787 ppm pada minggu kedelapan.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data