Swamedikasi merupakan kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep secara tepat dan bertanggung jawab (rasional). Prevalensi masyarakat provinsi Riau yang melakukan swamedikasi cukup tinggi yaitu 77,05%.Swamedikasiyang umum dilakukan masyarakat ialah swamedikasi common cold. Salah satu masalah yang ditemui dalam praktek swamedikasi yaitu petugas apotek melakukan penggalian informasi tidak lengkap dari pasien. Hal ini dapat menyebabkan pemberian saran pengobatan yang tidak tepat dan pasien berisiko menggunakan obat-obatan secara tidak tepat atau tidak rasional. Pengobatan yang tidak rasional dapat menurunkan kualitas terapi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, meningkatnya pembiayaan, dan ketergantungan obat yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan perilaku petugas apotek pada penggalian informasi swamedikasi commond cold dan melihat hubungan data sosiodemografi dengan perilaku petugas apotek pada penggalian informasi swamedikasi commond cold diapotek- apotek kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan jenis pengamatan terlibat. Sampel dalam penelitian ini yaitu 152 apotek di kota Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini dari uji statistik yaitu, terdapat hubungan yang signifikan antara profesi kerja dengan perilaku petugas apotek dengan nilaiP=0,000dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin dan masa kerja dengan perilaku petugas apotek pada penggalian informasi swamedikasi commond cold di apotek- apotek kota Pekanbaru dengan nilai P lebih dari 0,05.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data