Daun kelor (Moringa oleifera. Lam) diketahui memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung falvonoid, sehingga berfungsi untuk menghambat radikal bebas yang dapat digunakan sebagai anti-aging. Pembuatan dalam bentuk spray mikroemulsi dapat mempercepat proses penyerapan di kulit karena memiliki ukuran partikel yang kecil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kelor dapat dijadikan sebagai sediaan spray mikroemulsidan mengevaluasi sediaan untuk ujiefektivitasanti-aging. Formulasi sediaan spray mikroemulsi yang dibuat yaitu menggunakan ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi 0%, 3%, 6% dan 9% dengan bahan tambahan tween 20, hidrogenated castor oil, propilen glikol, natrium EDTA, natrium metabisulfit, aqua bidestillata, dan oleum rosae. Pengujian yang dilakukan antara lain pemeriksaan organoleptis, uji efektivitas anti-aging, uji stabilitas penyimpanan, uji pH, uji BJ, uji tipe emulsi, uji viskositas, uji aktivitas antioksidan, dan uji iritasi. Hasil menunjukan sediaan stabil selama penyimpanan 8 minggu, tidak mengiritasi, rentang pH 4,4-7,3, spray mikroemulsi yang dihasilkan memiliki rata-rata ukuran partikel 6 ?m, viskositas sediaan 6,30-811 cPs, dan didapatkan nilai IC50 135, 639 ?g/mL yang menunjukan memiliki aktivitas antioksidan golongan sedang. Pengujian efektivitas anti-aging sediaan spray mikroemulsi digunakan alat monitor moisture analyzer SK-IV yang diaplikasikan pada kulit punggung tangan sukarelawan selama 4 minggu pada pagi dan malam hari setiap hari. Parameter yang diamati ialah kelembapan kulit. Hasil pengujian anti-aging selama 4 minggu menunjukan sediaan dengan konsentrasi 6% (F3) lebih baik dan cepat meningkatkan kelembapan dibandingkan pada F1(0%), F2(3%) dan F4(9%). Dari hasil tersebut maka diketahui bhawa ekstrak etanol daun kelor dapat diformulasi sebagai sediaan spray mikroemulsi.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data