Telah dilakukan penelitian mengenai potensi interaksi terapi antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center (PMC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka potensi interaksi terapi antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center selama bulan Januari sampai Desember 2017. Data didapat dari rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 secara retrospektif dan dianalisis dengan metode observasional secara deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 65 data rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian potensi interaksi terapi antidiabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan jenis interaksi obat secara farmakokinetik, farmakodinamik, dan mekanisme yang belum diketahui serta berdasarkan severity (tingkat keparahan) terdiri dari major, moderat, dan minor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan adanya potensi interaksi obat terapi antidiabetik dengan antidiabetik dan antidiabetik dengan obat lain sebanyak 50 pasien. Dari 50 pasien tersebut terdapat 108 kasus yang terdiri dari interaksi farmakodinamik (20,37%), interaksi farmakokinetik (22,22%), dan mekanisme belum diketahui (57,41%). Berdasarkan severity (tingkat keparahan) terdapat pada tingkat keparahan major (3,70%), moderat (85,19%), dan minor (11,11%). Kombinasi obat yang banyak berpotensi interaksi adalah glimepirid dengan metformin yang memiliki severity (tingkat keparahan) moderat dan jenis interaksi mekanisme yang belum diketahui.

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data