SKRIPSI
Penggunaan Antibiotika Pada Foot Ulcer Diabetic Di SMF Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Foot Ulcer Diabetic atau kaki diabetik (KD) merupakan salah satu Komplikasi yang paling ditakuti oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) karena dapat mengakibatkan cacat bahkan kematian. Di negara berkembang Foot Ulcer Diabetic jauh lebih bear dibanding negara maju, yaitu 2-4%. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pemilihan antibiotika pada terapi empirik dan pasca kultur pada pasien Foot Ulcer Diabetic di SMF penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tapa kehadiran klinikal farmasis diruangan tersebut. Penelitian retrospektif in menggunakan metoda sensus. Data diambil dari lembar rekam medik penderita KD rawat inap selama tahun 2008 kemudian dibandingkan dengan standar literatur rujukan sat ini.Hasil penelitian didapatkan 27 pasien Foot Vicer Diaberie dengan antibiotika yang diberikan adalah kombinasi cefotaxim dan metronidazol pada 17 pasien, ciprofloxacin dan metronidazol pada 3 pasien, cefotaxim pada 3 pasien, kombinasi ciprofloxacin dan cefotaxim pada 2 pasien, kombinasi metronidazol, ciprofloxacin, gentamycin pada 1 pasien, dan ciprofloxacin pada 1 pasien. Tidak dilakukan perubahan pemberian antibiotika setelah kultur kuman pada semua penderita dan tidak satu pasienpun diberikan antibiotika Methicillin Resistant Stapipiococcus aureus (MRSA). Pemilihan kombinasi cefotaxim dengan metronidazol sudah sesuai dengan rekomendasi literatur yang ada sat ini sebagai terapi empirik pada Foot Ulcer Diabetic, namun secara keseluruhan belum ada pemberian antibiotika MRSA sehingga peran farmasis sebagai drugs therapy advisior sangat diperlukan pada keadaan ini.
Tidak tersedia versi lain