SKRIPSI
Penggunaan Antibiotik Pada Demam Tifoid Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Indonesia adalah negara dengan tingkat berjangkitnya demam tifoid tertinggi di dunia bersama beberapa negara lainnya, seperti India dan Vietnam. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pilihan penggunaan antibiotika pada pasien tifoid di SMF Anak dan SMF Penyakit Dalam di Rumah Sakit Arifin Achmad Provinsi Riau tapa kehadiran klinikal farmasis di ruangan tersebut. Penelitian in merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan metoda sensus. Data diambil dari lembar rekam medik penderita demam tifoid rawat inap selama tahun 2008 di SUD Arifin Ahmad Provinsi Riau, kemudian data dibandingkan dengan standar literatur yang menjadi rujukan saat ini. Dari penelitian ini didapatkan 27 orang pasien tifoid rawat inap, yaitu 24 pasien dari SMF Penyakit Dalam dan 3 pasien dari SMF Anak. Pada SMF Penyakit Dalam, antibiotika yang digunakan adalah kloramfenikol 8 kasus, diikuti oleh sefotaksim 7 kasus, siprofloksasin 6 kasus, sefotaksim dilanjutkan dengan Tiamfenikol 2 kasus dan yang terakhir adalah sefotaksim dilanjutkan dengan siprofloksasin 1 kasus. Sedangkan pada SMF Ana semua pasien mendapatkan sefotaksim. Pemilihan antibiotika untuk kasus ini secara umm belum sesuai dengan literatur yang menjadi rujukan saat ini, karena untuk pasien dewasa antibiotika yang dianjurkan adalah dari golongan fluoroquinolon seperti siprofloksasin sedangkan untuk anak adalah seftriakson
Tidak tersedia versi lain