SKRIPSI
Pengaruh Pelarut Metanol Terhadap Perubahan Sifat Fisikokimia Irbesartan
Irbesartan merupakan antihipertensi yang termasuk dalam kelas II Biopharmaceutical Classification System (BCS) yang memiliki kelarutan rendah di dalam air dan permeabilitas yang tinggi. Kelarutan yang rendah dapat menyebakan rendahnya biovailabilitas. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisikokimia obat terutama kelarutan, yaitu dengan memodifikasi kristal secara fisik melalui metode rekristalisasi dengan pelarut berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut metanol melalui metode kristalisasi dengan variasi kecepatan penguapan (suhu kamar dan suhu 40 ?C), dan variasi lama pengadukan (30 menit dan 1 jam) dalam upaya perubahan sifat fisikokimia terutama kelarutan pada irbesartan. Karakteristik sifat fisikokimia hasil kristalisasi dari irbesartan dilakukan dengan menggunakan PXRD (Powder X-Ray Diffraction) dilanjutkan dengan pengujian kelarutan dalam medium air dan uji disolusi partikulat. Hasil analisis pola difraktogram PXRD memperlihatkan adanya perbedaan pada intensitas puncak dan tidak terjadi perubahan polimorf jika dibandingkan dengan irbesartan baku.Hasil uji kelarutan didalam air pada variasi lama pengadukan selama 1 jam memiliki kelarutan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan irbesartan baku. Kecepatan disolusi partikulat irbesartan baku setelah menit ke 45 lebih tinggi dibandingkan irbesartan hasil kristalisasi. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa pelarut metanol mempengaruhi perubahan sifat fisikokimia terutama kelarutandilihat dari perubahan derajat kristalinitas yang terjadi pada masing-masing variasi.
Tidak tersedia versi lain