SKRIPSI
Formulasi Dan Uji Aktivitas Anti-Aging Mikroemulsi Minyak Nilam (Pogostemon Cablin Benth.)
Penuaan merupakan proses penurunan fungsi fisiologis danterjadi pada semua organ tubuh manusia, termasuk kulit. Paparan sinar matahari langsung pada kulit mengakibatkan kelebihan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebasdalam tubuh dapat memicu terjadinya penuaan dini. Gejala yang jelas terlihat diantaranya munculnya keriput, kulit kering dan kasar serta timbulnya noda-noda gelap pada kulit. Salah satu upaya mengatasi penuaan adalah dengan antioksidan. Minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) telah terbukti memiliki efek antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan mikroemulsi minyak nilam yang stabil dan memiliki efek anti-aging. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan mikroemulsi minyak nilam dalam empat formula yaitu masing-masing dengan konsentrasi minyak nilam 5% (F1), 10% (F2), 15% (F3), dan tanpa minyak nilam (F0). Evaluasi terhadap sediaan mikroemulsi meliputi organoleptis, pengukuran pH, pengukuran bobot jenis, uji viskositas, uji freeze and thaw, pemeriksaan stabilitas pada suhu kamar, uji sentrifugasi, uji iritasi, pemeriksaan ukuran partikel dan uji aktivitas anti-aging terhadap kulit bagian punggung tangan sukarelawan menggunakan alat skin analyzer dengan parameter yang diukurmeliputi kadar air, kehalusan, besar pori, banyak noda, dan keriput. Pemakaian sediaan mikroemulsi dilakukan dua kali sehari selama 30 hari dan pengujian dilakukan setiapminggu. Data statistik dianalisis menggunakan metode ANOVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil menunjukkan bahwa formula mikroemulsi minyak nilam yang stabil adalah F1 dengan konsentrasi minyak nilam 5%. Hasil uji aktivitas anti-aging menunjukkan bahwa sediaan mikroemulsi minyak nilam 5% (F1) lebih cepat terjadi pemulihan dalam meningkatkan kadar air, kehalusan kulit, mengecilkan ukuran pori, mengurangi noda dan keriput.
Tidak tersedia versi lain