SKRIPSI
Isolasi Senyawa Kimia Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz Pav) dari Provinsi Riau dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus
Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat secara empiris dimanfaatkan sebagai pengobatan radang liver, radang mata, maag, keputihan, pengontrol kadar gula darah, hipertensi dan antiseptik pada kulit atau luka. Faktor yang mempengaruhi hidup tanaman adalah kondisi tanah, ketinggian tempat dan suhu. Penelitian ini menggunakan empat sampel sirih merah yang diambil dari empat tempat yang berbeda dan diisolasi dengan menggunakan HPLC untuk luas area yang dominan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh perbedaan kondisi tempat tumbuh terhadap kandungan metabolit sekunder dengan mengisolasi metabolit sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu KLT Preparatif. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Berdasarkan hasil HPLC sampel yang didapat dari Kabupaten Kampar menunjukan luas area yang dominan. Hasil isolasi dengan menggunakan KLTP didapatkan isolat murni yaitu senyawa golongan terpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol tumbuhan sirih merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus berturut ? turut dengan konsentrasi 20%, 17,5%, 15%, 12,5% 10% dan 7,5% untuk isolat yaitu 9,5 mm; 8,4 mm; 7,73 mm; 7,1 mm; 6,52 mm dan 7,8 mm untuk isolat murni. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tempat tumbuh dapat mempengaruhi metabolit sekunder tanaman. Metabolit sekunder yang diisolasi merupakan golongan terpenoid. Ekstrak metanol sirih merah dan isolat murni memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori lemah.
Tidak tersedia versi lain