SKRIPSI
Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Isolat Feac-K1, Feac-K2 Dan Feac-K3
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang mengandung senyawa allisin, alliin dan juga pektin yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri. Infeksi karena bakteri dapat diatasi dengan antibakteri yang berasal dari senyawa alami. Dalam hal ini memerlukan ekstraksi dan pemurnian zat metabolit aktif dari tanaman obat dalam jumlah besar dan dapat diatasi dengan isolasi jamur endofit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri jamur endofit kulit bawang merah isolat FEAC-K1 (Trichophyton mentagrophytes), FEAC-K2 (Syncephalastrum racemosum) dan FEAC-K3 (Aspergillus niger). Hasil uji aktivitas antibakteri memberikan hasil diameter hambat pada bakteri Escherichia coli berturut-turut yaitu 8,93 mm; 10,96 mm dan 7,56 mm. Pada bakteri Staphylococcus aureus berturut-turut yaitu 8,16 mm; 9,16 mm dan 8,50 mm. Pada bakteri Shigella dysenteriae berturut-turut yaitu 6,50 mm; 8,16 mm dan 8,66 mm. Pada bakteri Bacillus cereus berturut-turut yaitu 7,06 mm; 9,63 mm dan 6,66 mm. Pada bakteri Staphylococcus epidermidis berturut-turut yaitu 7,86 mm; 8,40 mm dan 8,26 mm. Pada bakteri Salmonella typhi berturut-turut yaitu 7,20 mm; 6,20 mm dan 8,06 mm. Dari penelitian ini diketahui bahwa isolat FEAC-K1, FEAC-K2 dan FEAC-K3 termasuk ke dalam kategori lemah. Hasil analisis data menggunakan one way ANOVA dan Uji Tukey pada isolat FEAC-K1, FEAC-K2, FEAC-K3 dengan bakteri Gram positif dan Gram negatif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tiap isolat jamur endofit dengan diameter hambat bakteri.
Tidak tersedia versi lain