SKRIPSI
Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Jamur Endofit Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Isolat Feac-K7, Feac-K8, Dan Feac-K9
Jamur endofit merupakan jamur yang habitatnya berada dalam jaringan tanaman dan memiliki aktivitas biologis. Jamur endofit mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang sama dengan tanaman inangnya. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bawang merah (Allium cepa L.) yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat jamur endofit dari kulit bawang merah (Allium cepa L.) dan mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Gram negatif dan Gram positif penyebab infeksi pada manusia. Sebanyak sembilan isolat berhasil didapatkan, tiga diantaranya yaitu FEAC-K7, FEAC-K8 dan FEAC-K9. Hasil identifikasi jamur menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah jamur Syncephalastrum rocemasum (FEAC-K7), Trichothecium roseum (FEAC-K8) dan Fusarium sp. (FEAC-K9). Hasil uji antibakteri ketiga isolat secara berturut terhadap Bacillus cereus memiliki diameter hambat 9,1 mm, 9,33 mm, dan 10,91 mm. Terhadap bakteri Escherichia coli 8,9 mm, 11,58 mm, dan 10 mm. Terhadap bakteri Salmonella thypi 6,5 mm, 9,41 mm, dan 10,58 mm. Terhadap bakteri Shigella dysenteriae 7,41 mm, 9,33 mm, dan 7,3 mm. Terhadap bakteri Staphyloccocus aureus 7,16 mm, 9,16 mm, dan 10,33 mm, sedangkan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis memiliki diameter hambat sebesar 8,83 mm, 10,16 mm, dan 9,4 mm. Dari hasil uji aktivitas ini, didapatkan bahwa ketiga isolat jamur endofit kulit bawang merah mampu menghambat pertumbuhan bakteri namun dalam kategori yang lemah. Hasil uji statistik menggunakan One Way ANOVA menunjukkan bahwa ketiga isolat jamur endofit bawang merah memiliki pengaruh terhadap diameter hambat pertumbuhan bakteri uji.
Tidak tersedia versi lain