SKRIPSI
Isolasi dan Uji Aktivitas Antijamur dari Jamur Endofit Umbi Bawang Merah (Allium cepa L) Terhadap Candida albicans, Malassezia furfrur dan Aspergillus niger
Jamur endofit adalah jamur yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tumbuhan inangnya. Jamur endofit dapat menghasilkan metabolit sekunder yang mememiliki aktivitas biologis sebagai antikanker, antivirus, antibakteri, antijamur, hormon pertumbuhan tanaman, insektisida dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur dari hasil isolasi jamur endofit kulit bawang merah (Allium cepa L) JK-4.1 (Syncephalastrum rocemosum), JK-5.1 (Trichothecium roseum), JK-5.3 (Fusarium sp), JK-4.2 (Rhizomucor sp), JK-6.1 (Tricophyton sp), JK-6.2 (Coccidioides immitis), JK-5.2 (Trichophyton mentagrophytes), JK-7.2 (Syncephalastrum racemosum), JK-8.1 (Penicillium sp) terhadap jamur Candida albicans, Aspergillus niger dan Malassezia furfur dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil skrining fitokimia supernatan isolat jamur endofit pada isolat JK-4.1 mengandung alkaloid, isolat JK-4.2 mengandung alkaloid dan flavonoid, isolat JK-5.1 mengandung alkaloid dan terpenoid, isolat JK-5.2; JK-5.3; JK-6.1; JK-6.2; JK-7.2 dan JK-8.1 mengandung alkaloid. Hasil pengujian aktivitas antijamur isolat jamur endofit kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap jamur Aspergillus niger yang menunjukkan aktivitas tertinggi adalah isolat JK-5.3 (Fusarium sp) dengan diameter hambat 8,50 mm, terhadap jamur Malassezia furfur adalah isolat JK-7.2 (Syncephalastrum racemosum) dengan diameter hambat 8,78 mm, dan terhadap jamur Candida albicans adalah isolat JK-5.1 dengan diameter hambat 9,60 mm. Diameter hambat yang dihasilkan isolat jamur endofit kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki aktivitas antijamur dengan kategori lemah. Hasil analisis data menggunakan uji one way ANOVA dan Post Hoc Tukey terdapat perbedaan signifikan (p
Tidak tersedia versi lain