SKRIPSI
Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Babandotan (Ageratum conyzoides L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Yang Diinduksi Karagenan
Daun babandotan secara empiris telah lama digunakan masyarakat sebagai obat luka, radang, gatal-gatal, demam, nyeri perut dan dada. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah pemberian ekstrak etanol daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 600 mg/kgBB mempunyai aktivitas anti-inflamasi pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan yang diinduksi karagenan serta mengetahui metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak etanol daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) yang tumbuh di Riau. Penelitian dilakukan pada 5 kelompok perlakuan yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 ekor mencit putih jantan. Kelompok 1 merupakan mencit yang diberi suspensi Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok 2 merupakan mencit yang diberi suspensi natrium diklofenak 6,5 mg/kgBB sebagai kontrol positif, kelompok 3,4,5 adalah mencit yang diberi suspensi ekstrak etanol daun babandotan dengan dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Setelah 30 menit pemberian oral, mencit diinduksi untuk memicu inflamasi dengan penyuntikan karagenan sebanyak 0,1 ml secara subplantar. Pengukuran volume udem dilakukan dengan menggunakan pletismometer (Panlab?) setiap 1 jam selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun babandotan (Ageratum conyzoides L) pada dosis 200, 400, 600 mg/kgBB dapat memberikan aktivitas anti-inflamasi ditandai dengan terdapatnya perbedaan signifikan dengan kontrol negatif (p0,05) dengan kontrol positif.
Tidak tersedia versi lain