SKRIPSI
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Babandotan (Ageratum conyzoides L) Pada Mencit Putih (Mus musculus L) Jantan Dengan Metode Transit Intestinal
Diare didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi dan volume feses yang dikeluarkan. Tumbuhan babandotan secara empiris telah digunakan sebagai antidiare, antiinflamasi, obat luka. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiare ekstrak etanol daun babandotan dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB pada mencit putih jantan dengan menggunakan metode transit intestinal. Hewan percobaan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan suspensi NaCMC 1%, kelompok kontrol positif diberikan loperamid (Lodia?) dengan dosis 0,26 mg/KgBB, kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun babandotan dengan dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB. Setelah diberi perlakuan, pada menit ke 45 diberikan norit secara oral dengan volume 1% BB kemudian pada menit ke 65 lakukan dislokasi tulang leher hewan dan pembedahan lalu ukur panjang lintasan yang dilalui norit pada hewan percobaan dari pylorus hingga ileosekal. Berdasarkan hasil pengujian pada pemberian ekstrak etanol daun babandotan pada dosis 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB diperoleh data rasio lintasan yang dilalui marker tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun babandotan pada mencit putih jantan memiliki aktivitas sebagai antidiare pada dosis 200 mg/KgBB dan dosis 400 mg/KgBB.
Tidak tersedia versi lain