SKRIPSI
Formulasi Salep Dan Krim Antifungi Ekstrak Metanol Umbi Dahlia variabillis
Semakin meluasnya resistensi mikroba terhadap obat-obatan yang ada, maka perlu adanya solusi untuk pengobatan alternatif antimikroba. Banyak tanaman obat yang diketahui mempunyai potensi untuk dijadikan obat, tetapi mash kurang pengujiannya secara ilmiah. Dahlia variabilis (Compositae) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai obat. Ekstrak metanol dari umbi Dahlia variabilis terbukti aktif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Pada pengujian aktivitas antifungi dari sediaan salep dan krim yang mengandung 13,5% ekstrak metanol umbi Dahlia variabilis dengan menggunakan metode difusi agar bentuk sumuran, didapat diameter hambat yang diberikan oleh sediaan krim sebesar 9,06 mm terhadap pertumbuhan Candida albicans. Tetapi sediaan salep tidak menunjukkan adanya diameter hambat. Sebagai pembanding yang digunakan adalah krim ketokonazol, yang memberikan diameter hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans sebesar 9,46 mm. Beberapa evaluasi telah dilakukan terhadap sediaan salep dan krim ekstrak metanol umbi Dahlia variabilis, yang meliputi pemeriksaan organoleptis, pemeriksaan pH, uji daya sebar, pemeriksaan homogenitas sediaan, uji stabilitas fisik dan uji iritasi kulit. Dari hasil evaluasi diperoleh sediaan salep dan krim ekstrak metanol umbi Dahlia variabilis berbentuk semi padat, berwarna coklat tua dan coklat, mempunyai homogenitas yang baik, pH asam, tidak mengiritasi kulit, stabil selama penyimpanan, dan daya sebar yang baik. Dapat diambil kesimpulan bahwa krim ekstrak metanol umbi Dahlia variabilis bisa dijadikan sebagai alternatif sediaan topikal antifungi.
Tidak tersedia versi lain