LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA)
Gambaran Suhu Penyimpanan Obat Di Apotek Sekecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP terdiri dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian serta pencatatan dan pelaporan. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabetis, pengeluaran obat dengan menggunakan sistem First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) serta disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya. Suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi penyimpanan suatu sediaan. Sediaan farmasi harus disimpan pada suhu yang sesuai untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya degradasi obat yang akan mempengaruhi kualitas dan keamanan obat. Beberapa efek potensial pada sediaan rusak yang disebabkan suhu diantaranya ketidakefektifan obat, toksisitas, hilangnya keseragaman kandungan obat dan menurunkan nilai jual produknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran suhu penyimpanan obat di Apotek se-Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Sampel dari penelitian ini adalah 17 apotek yang memberikan izin penelitian yang ada di Kecamatan Marpoyan Damai. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan sampling jenuh, dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran suhu penyimpanan obat di Apotek se-Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yang dilakukan di 17 apotek menunjukkan bahwa penyimpanan obat yang sesuai pada suhu kamar etalase depan (29,41%), suhu kamar etalase belakang (41,17%), suhu sejuk (41,17%), suhu dingin (35,29%).
Tidak tersedia versi lain