SKRIPSI
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada pasien Pneumonia anak dengan metode ATC/DDD dan DU 90% di Instalasi Rawat Inap RSUD Selasih Kab. Pelalawan
Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan paru sehingga kantung paru berisi infeksius atau eksudat. World Health Organization (WHO) menyatakan pneumonia sebagai penyebab kematian tertinggi pada balita melebihi penyakit lainnya seperti campak, malaria, dan AIDS. Meningkatnya prevalensi pneumonia di Indonesia mendorong dilakukannya penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik dalam satuan jumlah ATC/DDD dan mengetahui antibiotik yang termasuk kedalam DU 90% pada pasien anak rawat inap di Instalasi Rawat Inap RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif berdasarkan data rekam medik pasien. Data yang didapatkan sebanyak 97 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan kriteria pasien berdasarkan jenis kelamin laki-laki 58,8% dan perempuan 41,2%. Berdasarkan usia banyak terjadi pada rentang usia 0-12 bulan dengan persentase 57,7%. Profil penggunaan antibiotik yang paling banyak diresepkan oleh dokter adalah antibiotik tunggal yaitu Seftriakson sebesar 39,21% dan antibiotik kombinasi yaitu Ampisilin + Gentamisin sebesar 11,76%. Diperoleh total nilai DDD/100 hari rawat inap sebesar 26,88 dengan antibiotik tertinggi yaitu Seftriakson sebesar 12,25 DDD/100 hari rawat inap. Antibiotik yang masuk kedalam segmen DU 90% yaitu Seftriakson, Sefotaksim, Gentamisin, Ampisilin dan Kloramfenikol.
Tidak tersedia versi lain