LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA)
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN SIRUP ANTIBIOTIK ERYTHROMYCIN REKONSTITUSI TERHADAP DAYA HAMBATNYA PADA ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus
Erythromycin adalah salah satu anti bakteri golongan makrolida yang tidak larut dalam air dan tidak stabil jika disimpan dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu penyimpanan terhadap bakteri staphylococcus aureus untuk menjamin kualitas obat dalam kondisi penyimpanan tertentu. Penelitian ini termasuk uji eksperimental. Pengujian ini dilakukan dengan metode difusi cakram serta data di analisa dengan disajikan secara deskriptif dengan pengujian statistik menggunakan independen sample t-test. Sampel yang digunakan adalah suspensi erythromycin generik yang telah direkonstitusi dan disimpan pada variasi suhu penyimpanan dingin (2-8℃) dan ruang (15- 30℃). Hasil penelitian uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pada suhu 2-8℃ menunjukan hasil diameter daerah hambat suspensi erythromycin hari ke 7 yaitu 17,2 mm dengan kategori sedang, pada suhu ruang (15-30℃) menunjukan hasil diameter daerah hambat suspensi erythromycin hari ke 7 yaitu 13,58 mm dengan kategori lemah dengan nilai sig 0,011 (p>0.05). Pada hari ke 14 suhu 2-8℃ menunjukan hasil diameter daerah hambat suspensi erythromycin hari ke 14 yaitu 17,26 mm dengan kategori sedang, pada suhu ruang (15-30℃) menunjukan hasil diameter daerah hambat suspensi erythromycin hari ke 14 yaitu 13,85 mm dengan kategori lemah dengan nilai sig 0,015 (p>0,05). Hasil menunjukan bahwa suhu penyimpanan berpengaruh terhadap diameter hambat terhadap bakteri staphylococcus aureus. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan diameter daerah hambat suspensi yang disimpan pada suhu 2-8℃ dan suhu ruang 15- 30℃.
Tidak tersedia versi lain