Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan jiwa yang menjadi perhatian, dan dikategorikan dalam gangguan psikis yang paling serius karena menyebabkan penurunan fungsi manusia dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari seperti kesulitan merawat diri sendiri, bekerja atau bersekolah, memenuhi kewajiban peran, dan membangun hubungan yang dekat dengan seseorang. Penyakit skizofrenia pada proses penyembuhannya akan mendapatkan lebih dari satu jenis obat yang dimana dapat menyebabkan tingginya kejadian interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran interaksi obat pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan melihat interaksi obat pada pasien skizofrenia berdasarkan data rekam medis ruang rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dengan jumlah sampel sebanyak 100 rekam medis pasien skizofrenia dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat persentase kejadian interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian interaksi obat sebesar 100 %, dengan derajat keparahan minor sebesar 0 %, moderat 95,21 %, major 4,79 %. Interaksi obat berdasarkan level dokumentasinya didapatkan sebesar 0 % memiliki level dokumentasi established, 21,41 % memiliki level dokumentasi suspected, 1,01 % memiliki level dokumentasi possible, 0 % memiliki level dokumentasi unlikely, dan 77,58 % tidak diketahui. Sedangkan interaksi obat berdasarkan onset nya didapatkan sebesar 21,41 % dengan onset delayed dan 1,01 % dengan onset rapid. Pasien yang mengalami kemungkinan terjadinya interaksi obat berdasarkan signifikansinya yaitu sebesar 0 % signifikansi tingkat 1, 21,41 % signifikansi tingkat 2, 0 % signifikansi tingkat 3, 1,01 % signifikansi tingkat 4, 0 % signifikansi tingkat 5, dan 77,58 % tidak diketahui

Tidak tersedia versi lain

Tidak Ada Data