SKRIPSI
Analisis Risiko Perdarahan Antikoagulan Oral Berdasarkan Skor Has-Bled pada Pasien Rawat Inap Fibrilasi Atrium di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
Fibrilasi atrium (FA) merupakan penyakit irama jantung yang abnormal (aritmia) atau implus dengan irama ireguler yang tidak beraturan dan cepat berkisar antara 300 - 600 kali/menit dan berasal dari fokus multipel atrial yang menyebabkan depolarisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko perdarahan akibat penggunaan antikoagulan oral pada pasien fibrilasi atrium di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metoda perhitungan analisis risiko perdarahan berdasarkan skor HAS-BLED. Penelitian ini merupakan penelitianobservasional yang bersifat deskriptif dengan pendekatan secara retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 57 rekam medik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling banyak terkena FA adalah laki-laki dengan jumlah 30 (52,63 %) orang, usia yang paling banyak terkena FA pada kelompok dewasa madya (41-59) berjumlah 29 (50,88 %) orang, dengan diagnosis yang paling banyak pada penyakit CHF+FA yang berjumlah 36 (63,16 %) orang. Antikoagulan oral yang paling banyak digunakan adalah warfarin 2 mg sebanyak 53 (92,98 %) orang. Setelah dihitung risiko terjadinya perdarahan menggunakan skor HAS-BLED, terdapat sebanyak 17 (29,82%) pasien yang mendapatkan skor ?3 sehingga berisiko tinggi terjadinya perdarahan.
Tidak tersedia versi lain