SKRIPSI
Analisis Biaya Terapi Pasien Kanker Serviks Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau
Kanker serviks di Indonesia menjadi penyakit kanker dengan jumlah penderita terbesar kedua setelah kanker payudara. Banyak dari penderita kanker serviks terdiagnosa kanker sudah pada stadium lanjut, hal tersebut menyebabkan terjadinya kegagalan pengobatan dan memerlukan biaya yang besar dalam pengobatannya, serta berdampak besar bagi penderitanya baik dampak ekonomi, emosional, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran biaya terapi total pasien kanker serviks dan mengetahui pola pengobatan kanker serviks. Penelitian ini merupakan penelitian farmakoekonomi dengan menggunakan perspektif provider dan perspektif societal dengan rancangan deskriptif bersifat observasional. Sampel pada penelitian berjumlah 93 dengan penetapan sampel non random metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan besarnya biaya rata-rata terapi total pasien kanker serviks yaitu Rp. 8.952.706. Biaya total yang paling besar adalah biaya produktivitas yang hilang yaitu Rp. 2.525.895 (28,21%). Biaya medik langsung yang paling besar adalah biaya radioterapi (27,61%). Biaya non-medik langsung yang paling besar adalah biaya makan (83,51%). Pola pengobatan pasien kanker serviks yaitu radioterapi, kemoterapi, dan pembedahan. Radioterapi menjadi pola pengobatan yang paling tinggi yaitu 16,14%. Pada karakteristik pasien didapatkan bahwa hasil yang paling banyak yaitu pasien usia dewasa madya (41 tahun - 60 tahun) (72,04%), tingkat pendidikan adalah pendidikan rendah (52,69%), pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga (67,74%), dan lama menderita adalah >1 tahun (100%). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu biaya rata-rata terapi total yaitu sebesar Rp. 8.952.706, dan pola pengobatan pasien kanker serviks yaitu radioterapi (83,73%), kemoterapi (16,14%), dan pembedahan (0,13%).
Tidak tersedia versi lain