SKRIPSI
Studi Molecular Docking Serta Prediksi Toksisitas Senyawa Isolat Dari Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Inhibitor Dengue Ns2B/Ns3
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Indonesia merupakan salah satu negara endemik DBD, dimana hampir seluruh provinsi di Indonesia positif terjangkit infeksi DBD. Namun, obat antivirus bertarget untuk virus DENV belum tersedia hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi 3 senyawa isolat dari jahe (Zingiber officinale) sebagai inhibitor dengue NS2B/NS3 dan memprediksi sifat fisikokimia (drug-likeness) serta potensi toksisitas dari kandidat obat. Isolat jahe berupa 8-gingerol, 6-paradol, shogaol dan kontrol positif panduratin A diperoleh dari Natural Discovery Database (NADI), prediksi toksisitas dan prediksi drug-likeness dilakukan menggunakan ProTox-II dan SwissADME, serta perangkat Molecular Operating Environment (MOE) 2022.09.01 digunakan untuk proses molecular docking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga senyawa isolat dari jahe (Zingiber officinale) berpotensi menghambat kompleks protein NS2B/NS3 dengan energi bebas ikatan yang hampir setara dengan kontrol positif panduratin A serta mempunyai kemiripan dengan kontrol positif yang dapat dilihat pada superimposisi. Selain itu, ketiga senyawa isolat dari jahe juga memenuhi parameter drug-likeness. Berdasarkan analisis studi toksisitas in silico, ketiga senyawa isolat dari jahe menunjukkan tingkat toksisitas yang berbeda sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat keamanan penggunaan oral, maka senyawa 6-paradol lebih aman untuk dikembangkan sebagai obat antivirus dengue, dimana nilai LD50 6-paradol adalah 2.580 mg/kg dengan tingkat toksisitas kelas V yaitu praktis tidak toksik.
Tidak tersedia versi lain