SKRIPSI
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Informasi Obat Swamedikasi Oleh Apoteker Di Apotek-Apotek Kota Pekanbaru
Swamedikasi adalah upaya yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan atau nyerinya. Prevalensi masyarakat provinsi Riau yang melakukan swamedikasi cukup tinggi yaitu 70,39%. Pelaksanaan swamedikasi masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengobatan, oleh karena itu apoteker mempunyai peranan penting dalam memberikan Pemberian Informasi Obat (PIO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemberian informasi obat swamedikasi yang dilakukan oleh Apoteker dalam memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan jenis pengamatan terlibat. Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 apoteker di kota Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini dari uji statistik yaitu, terdapat hubungan yang signifikan antara usia apoteker (p=0,022), pengalaman kerja apoteker (p=0,014) dan lama kerja apoteker dalam seminggu (p=0,000) dan sehari (p=0,000). Sedangkan faktor jenis kelamin, pendidikan terakhir dan mempunyai pekerjaan lain tidak mempengaruhi pemberian informasi obat oleh apoteker dimana P value lebih >0,05.
Tidak tersedia versi lain