Kalkon adalah salah satu senyawa golongan flavonoid, yang ditemukan sebagai metabolit sekunder pada tanaman. Senyawa kalkon dan turunannya dikenal memiliki beragam aktivitas biologis salah satunya sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, analog kalkon (E)-3-(4-metoksifenil)-1-fenilprop-2-en-1-on telah disintesis menggunakan reaksi kondensasi Claisen-Schdimt dengan katalis basa KOH menggunakan …
Daun katemas (Euphorbia heterophylla L.) secara tradisional digunakan untuk mengobati sembelit, bronkitis dan asma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kadar total flavonoid dan fenolik serta memberikan gambaran awal mengenai potensi aktivitas antioksidan dan tabir surya ekstrak metanol daun katemas. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat. Penentuan kuantitatif kadar…
Kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) secara tradisional digunakan untuk mengobati demam dan disentri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran awal mengenai potensi aktivitas antioksidan dan tabir surya ekstrak etil asetat kulit buah rambutan kultivar binjai. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode…
Sembung rambat merupakan salah satu tumbuhan yang bersifat parasit. Tumbuhan ini dapat menghambat tumbuhan lain untuk memperoleh cahaya. Kandungan senyawa metabolit sekundernya adalah flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan krim tabir surya dan menguji aktivitas sediaan krim tabir surya ekstrak etanol tumbuhan sembung rambat (Mik…
Telah dilakukan uji aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap mencit putih (Mus musculus L.) jantan dengan menggunakan metoda ear edema. Tujuan penelitian ini adalah melihat aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun babandotan yang ditinjau dari derajat udem telinga dan persen inhibisi udem …
Potentially Inappropriate Medications (PIMs) adalah potensi obat yang tidak tepat pada peresepan, dikaitkan dengan peningkatan risiko efek samping obat serta umumnya terjadi pada geriatri. Jumlah jenis obat merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam peresepan dan dapat mengakibatkan kejadian PIMs. Penelitian ini bertujuan untuk melihat jumlah jenis obat, kejadian PI…